Wi-Fi publik biasanya tersedia di tempat umum seperti kafe, bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan. Memang terlihat menguntungkan karena gratis dan mudah diakses, tetapi jaringan ini punya celah keamanan yang besar. Peretas bisa memanfaatkannya untuk mengintai aktivitas financial online kamu. Salah satu modus yang sering digunakan adalah Man-in-the-Middle Attack.

Dalam Man-in-the-Middle Attack, peretas berperan sebagai “perantara” antara perangkat kamu dan jaringan internet yang kamu gunakan. Bayangkan saat kamu ingin mengirimkan data ke bank, seperti login ke mobile banking atau melakukan transfer. Alih-alih data tersebut langsung sampai ke server bank, peretas akan memotong jalur komunikasi tersebut tanpa kamu sadari.

Akibatnya, peretas bisa:

  • Mencuri informasi sensitif seperti username, password, dan kode OTP.
  • Mengubah data transaksi, misalnya mengganti nomor rekening tujuan transfer.
  • Mengambil alih akun mobile banking, sehingga pelaku bisa menguras saldo kamu.

Sulit mendeteksi serangan ini, sebab terjadi secara tersembunyi tanpa tanda yang mencurigakan. Kamu biasanya tidak menyadari sedang menjadi korban, karena koneksi internet tetap terlihat normal dan lancar.

Untuk melindungi diri dari MITM, hal paling penting yang bisa kamu lakukan adalah tidak melakukan transaksi perbankan melalui Wi-Fi publik. Gunakan jaringan pribadi seperti paket data seluler yang lebih aman dan memiliki enkripsi lebih baik. Jika benar-benar terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, pastikan kamu tidak membuka aplikasi mobile banking, memasukkan data kartu debit/kredit, atau informasi sensitif lainnya. Selain itu, aktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor agar akun kamu memiliki lapisan perlindungan ekstra.

Kenyamanan dalam bertransaksi memang penting, tapi keamanan jauh lebih berharga. Jangan biarkan peretas mengambil alih kendali atas data dan uang kamu hanya karena tergiur Wi-Fi gratis. Dengan tetap waspada, kamu bisa menikmati layanan mobile banking dengan tenang dan aman.